Dokter gigi
Sudah
umum jika anak sekolah dasar menyukai makanan yang manis- manis termasuk Cecil
anak kecil yang sekolah di SDN Rawasari . ketika jam istirahat ia terlihat
membeli jajanan yang manis-manis seperti permen, gulali, rambut nenek dan
lain-lain. Sepertinya ia menikmati apa yang dia makan sampai dia lupa akan
kesehatannya sendiri, berlama-lama kemudian dia merasakan sesuatu yang aneh
pada giginya, setiap bicara atau mengunyah dia merasakan sakit di giginya dan “aduh,
ada apa dengan gigiku ” sungut cecil sambil memegang pipi kanannya. “kamu
kenapa cil ? ” Tanya Baby teman sekelas yang datang entah darimana . “entahlah,
sedikit sakit di pipi kananku ” jawab cecil. “oh ya, lebih baik kau izin pulang
sama bu Tini ” saran Baby. “baiklah ” jawab cecil cepat.
Ketika
sampai di rumah ia bertanya pada ibunya “ bu ” Tanya cecil. “iya nak ” jawab
ibu cecil. “ada apa dengan gigiku bu ” sambil membuka mulutnya. “coba ibu
lihat. Oh ternyata ada lubang di gigimu nak, besok kita ke dokter ya, sehabis kamu
pulang sekolah ” kata ibu. Besoknya cecil bercerita kepada teman-temannya kalau
ternyata ada masalah dengan giginya yang berlubang sampai-sampai ia harus ke
dokter gigi. Dan di akhir cerita ada temannya yang sengaja menakut-nakuti cecil
tentang dokter gigi yang jahat. “ cil, apa kamu tidak takut dengan dokter gigi
? ” Tanya Doni. “memangnya kenapa dengan dokter gigi ? “ jawab Cecil dengan
heran. “mereka menyeramkan dengan pakaian serba putih dan pisau dan jarum
suntik dan lain-lain” kata Doni menakut-nakuti Cecil. Dan Cecil pun semakin
takut mendengarkan perkataan Doni. “dan lebih mengerikan lagi dokter itu akan
menyuruhmu menunggu lebih lama dengan membaca majalah yang ada di ruang tunggu ”
kata Doni dengan mimik muka yang menyeramkan. Semakin takutlah Cecil dan terus
memikirkan kata Doni ketika ia berjalan pulang dengan kesendiriannya.
Ketika
sampai di rumah ia bertanya pada ibunya “bu, apakah nanti jadi pergi ke dokter ”
kata Cecil ketakutan. “Ada apa dengan mu nak ? kenapa kamu terlihat ketakutan ?
” Tanya ibu heran. “Tidak bu, kata Doni dokter gigi itu menyeramkan, menyuruhku
menunggu di ruang tunggu lebih lama dengan majalahnya ” kata Cecil. Mendengar anaknya
bicara seperti itu ibunya hanya tersenyum dan berkata “ itu hanya omong kosong
saja, siapa yang mau membayar dokter gigi seperti itu ”. “ayo, siap-siap kita pergi ke dokter ” kata
ibu. Setelah selesai berobat ternyata apa yang dipikirkan Cecil tentang dokter
yang dikatakan Doni itu tidak terbukti benar dan sekarang giginya telah kembali
sehat dan ia akan berjanji untuk memelihara giginya dengan tidak makan yang
manis-manis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar